Pernahkah kamu mendengar istilah “weton” atau “neptu”? Atau mungkin kamu pernah melihat kalender dengan nama-nama hari yang berbeda dari kalender Masehi? Nah, itu semua adalah bagian dari sistem penanggalan Jawa, sebuah warisan budaya yang kaya akan makna dan filosofi.
Sebenarnya, kalender Jawa bukan hanya sekadar alat untuk menghitung waktu, lho. Kalender ini juga sarat akan nilai-nilai spiritual, kepercayaan, dan tradisi leluhur. Di artikel ini, kita akan menjelajahi urutan hari Jawa, nama-nama hari Jawa, pasaran Jawa, neptu Jawa, serta berbagai aspek menarik lainnya dari tradisi ini.
Apa Itu Hari Jawa dan Pasaran Jawa?
Dalam kalender Jawa, terdapat dua siklus hari yang berjalan bersamaan: siklus mingguan yang terdiri dari 7 hari (dina) dan siklus pasaran yang terdiri dari 5 hari (pasaran). Kombinasi antara dina dan pasaran inilah yang disebut weton.
Urutan Hari Jawa (Dina):
- Senin (Senin)
- Selasa (Seloso)
- Rabu (Rebo)
- Kamis (Kemis)
- Jumat (Jemuwah)
- Sabtu (Setu)
- Minggu (Ahad/Minggu)
Urutan Pasaran Jawa:
- Legi
- Pahing
- Pon
- Wage
- Kliwon
Weton Jawa: Kombinasi Unik Hari dan Pasaran
Weton adalah kombinasi antara hari dalam siklus mingguan (dina) dan hari dalam siklus pasaran (pasaran). Contohnya, jika seseorang lahir pada hari Senin dan pasaran Legi, maka wetonnya adalah Senin Legi.
Weton Jawa memiliki makna penting dalam tradisi Jawa. Setiap weton dipercaya memiliki karakteristik, sifat, dan peruntungan yang berbeda-beda. Weton sering digunakan untuk meramal nasib, menentukan hari baik untuk acara penting, atau mencari kecocokan jodoh.
Neptu Jawa: Menentukan Karakter dan Nasib
Setiap hari Jawa dan pasaran Jawa memiliki nilai neptu. Neptu adalah angka yang digunakan untuk menghitung karakter dan nasib seseorang berdasarkan wetonnya.
Nilai Neptu Hari Jawa:
- Senin: 4
- Selasa: 3
- Rabu: 7
- Kamis: 8
- Jumat: 6
- Sabtu: 9
- Minggu: 5
Nilai Neptu Pasaran Jawa:
- Legi: 5
- Pahing: 9
- Pon: 7
- Wage: 4
- Kliwon: 8
Cara Menghitung Weton Jawa
Untuk menghitung weton Jawa, kita cukup menjumlahkan nilai neptu hari Jawa dan pasaran Jawa pada saat kelahiran seseorang. Misalnya, jika seseorang lahir pada hari Rabu Pon, maka wetonnya adalah Rabu Pon dengan nilai neptu 14 (7 + 7).
Primbon Jawa: Kitab Kearifan Lokal yang Kaya Makna
Primbon Jawa adalah kitab yang berisi kumpulan ramalan, petuah, dan pengetahuan tentang berbagai aspek kehidupan, termasuk weton, hari baik, dan makna mimpi. Primbon Jawa sering dijadikan acuan oleh masyarakat Jawa dalam mengambil keputusan penting dalam hidup mereka.
Hari Baik untuk Memulai Usaha Menurut Primbon Jawa
Menurut primbon Jawa, ada beberapa hari yang dianggap baik untuk memulai usaha, yaitu:
- Senin Wage: Hari ini dipercaya membawa keberuntungan dalam usaha dan bisnis.
- Selasa Legi: Hari ini dianggap baik untuk memulai usaha yang berhubungan dengan pertanian atau peternakan.
- Rabu Pon: Hari ini dipercaya membawa keberuntungan dalam usaha yang berhubungan dengan perdagangan.
- Kamis Kliwon: Hari ini dianggap baik untuk memulai usaha yang berhubungan dengan jasa atau pelayanan.
- Jumat Legi: Hari ini dipercaya membawa keberuntungan dalam usaha yang berhubungan dengan seni atau kreativitas.
Kesimpulan
Urutan hari Jawa, pasaran Jawa, weton Jawa, neptu Jawa, dan primbon Jawa adalah bagian tak terpisahkan dari budaya dan tradisi masyarakat Jawa. Sistem penanggalan ini bukan hanya sekadar alat untuk menghitung waktu, tetapi juga mengandung nilai-nilai filosofis, kepercayaan, dan kearifan lokal yang kaya.
Dengan memahami konsep-konsep ini, kita bisa lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya leluhur. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang tradisi Jawa.