Pernah nggak sih, kamu dengar istilah “bulan hijriah” tapi bingung apa bedanya dengan bulan masehi yang biasa kita pakai? Atau mungkin kamu penasaran, gimana sih urutan bulan hijriah itu? Nah, jangan khawatir, kamu nggak sendirian! Banyak orang yang masih asing dengan kalender hijriah, padahal ini penting banget buat umat Islam.
Sebenarnya, kalender hijriah itu punya sejarah dan makna yang dalam banget, lho. Kalender ini dipakai buat nentuin waktu-waktu penting dalam Islam, kayak awal puasa, Idul Fitri, Idul Adha, dan lain-lain. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang urutan bulan hijriah, nama-nama bulan hijriah, dan segala hal menarik lainnya seputar kalender hijriah.
Apa Itu Kalender Hijriah?
Kalender hijriah adalah kalender yang dipakai umat Islam di seluruh dunia. Kalender ini berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi, makanya disebut juga kalender lunar. Beda sama kalender masehi yang berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (kalender solar).
Nah, karena berdasarkan peredaran bulan, jumlah hari dalam kalender hijriah lebih pendek daripada kalender masehi. Satu tahun hijriah terdiri dari 354 atau 355 hari, sedangkan satu tahun masehi terdiri dari 365 atau 366 hari.
Urutan Bulan Hijriah: Mengenal Nama-nama Bulan dalam Kalender Islam
Kalender hijriah punya 12 bulan, sama kayak kalender masehi. Tapi, nama-nama bulan hijriah beda banget sama nama-nama bulan masehi. Ini dia urutan bulan hijriah beserta artinya:
- Muharram: Bulan yang dimuliakan, bulan pertama dalam kalender hijriah.
- Safar: Bulan yang kosong, dulu orang-orang Arab sering bepergian di bulan ini.
- Rabiul Awal: Bulan musim semi pertama, bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW.
- Rabiul Akhir: Bulan musim semi kedua.
- Jumadil Awal: Bulan pertama yang kering.
- Jumadil Akhir: Bulan kedua yang kering.
- Rajab: Bulan yang diagungkan, salah satu bulan haram di mana perang dilarang.
- Sya’ban: Bulan di mana orang-orang Arab mencari air.
- Ramadhan: Bulan puasa, bulan yang penuh berkah.
- Syawal: Bulan di mana orang-orang Arab merayakan kemenangan setelah puasa.
- Dzulqa’dah: Bulan di mana orang-orang Arab berhenti berperang.
- Dzulhijjah: Bulan haji, bulan di mana umat Islam melaksanakan ibadah haji.
Bulan Haram dalam Kalender Hijriah: Apa Istimewanya?
Dalam kalender hijriah, ada empat bulan yang disebut bulan haram, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Bulan-bulan ini dianggap suci dan dimuliakan, makanya dulu orang-orang Arab dilarang berperang di bulan-bulan ini.
Kapan Awal Bulan Hijriah Dimulai?
Awal bulan hijriah dimulai saat hilal (bulan sabit) terlihat setelah matahari terbenam. Penentuan awal bulan hijriah ini biasanya dilakukan melalui rukyatul hilal (melihat hilal secara langsung) atau hisab (perhitungan astronomi).
Perbedaan Kalender Hijriah dan Masehi: Apa Saja?
Selain perbedaan jumlah hari dalam setahun, ada beberapa perbedaan lain antara kalender hijriah dan masehi, yaitu:
- Dasar Perhitungan: Kalender hijriah berdasarkan peredaran bulan (lunar), sedangkan kalender masehi berdasarkan peredaran bumi mengelilingi matahari (solar).
- Awal Tahun: Awal tahun hijriah dimulai pada bulan Muharram, sedangkan awal tahun masehi dimulai pada bulan Januari.
- Nama Bulan: Nama-nama bulan dalam kalender hijriah berbeda dengan nama-nama bulan dalam kalender masehi.
- Jumlah Hari dalam Sebulan: Jumlah hari dalam sebulan pada kalender hijriah bisa 29 atau 30 hari, sedangkan pada kalender masehi bisa 28, 29, 30, atau 31 hari.
Kesimpulan
Kalender hijriah adalah bagian penting dari kehidupan umat Islam. Dengan memahami urutan bulan hijriah, nama-nama bulan hijriah, dan perbedaannya dengan kalender masehi, kita bisa lebih menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin untuk beribadah dan melakukan kebaikan.
Semoga artikel ini bermanfaat buat kamu yang pengen tahu lebih banyak tentang kalender hijriah. Jangan lupa, waktu itu berharga banget, lho. Jadi, manfaatkan waktu sebaik mungkin, ya!
